Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

Kalsel Jangan Hanya jadi Penonton

BANJARBARU, Disbunnak -  Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan  Kalsel, Suparmi, didampingi pejabat berkompeten di bidangnya, Senin (27/1), melaksanakan temu bersama Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) di Kantor Disbunnak Kalsel.

Para pengusaha diimbau untuk terus melaporkan progres kegiatan ke Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, khususnya kegiatan CSR. Hal ini diperlukan untuk bersama-sama menjaga kestabilan ayam broiler di Kalsel. Juga untuk menjamin pendistribusian telurnya agar tepat sasaran dan tidak mengganggu pasar telur komersil.

"Masih banyak lokasi-lokasi yang belum mampu untuk menjadi pelanggan telur komersil. Itulah yang kita sentuh. Karena selain tidak mengganggu pasar komersil, kita juga membantu mereka yang sama sekali kurang bantuan," tandas Suparmi menanggapi ketakutan GPPU mengganggu pasar telur komersil saat melakukan CSR.

Dalam rapat ini juga didiskusikan untuk dapat menembus pasar modern yang tersedia, serta bagaimana Kalsel juga dapat mengekspor produknya. Terdapat beberapa kendala dalam menuju hal tersebut. Khususnya pada pola pembayaran dan letak geografis.

"Saya tidak mau Kalsel hanya menjadi penonton saja, apalagi banyaknya peluang pasar di sini. Hal ini juga untuk meningkatkan kesejahteraan peternak kita," imbuhnya.

Perlu diketahui bahwa produksi DOC yang diedarkan di Kalsel pada tahun 2019 sebanyak 79,5 juta ekor. Dengan rata-rata produksi 6,5 juta ekor per bulan. Pada triwulan ke-4 yaitu dari bulan Oktober sampai dengan Desember harga penjualan di tingkat produsen berkisar antara Rp 21.103 sampai dengan Rp 25.696.

Adapun proyeksi kebutuhan DOC tahun 2020 sebesar 7,5 juta ekor per bulan. Diharapkan dari pertemuan ini dapat ditemukan terobosan untuk mengembangkan pemasaran ayam broiler.  Sehingga dapat lebih meningkatkan kesejahteraan peternak, khususnya peternak ayam broiler. 
(HAN/NAKKES)

#disbunnakbergerak
#disbunnakkalsel